Sabtu, 03 Mei 2014

AI : Tugas tambahan_ Adopsi Pola PSAK di Indonesia



NAMA            : SONNU IZQI
NPM               : 26210649
KELAS           : 4EB17


     1.  Adopsi pola PSAK di Indonesia

1.a Pembahasan
1.a.1 Pemahaman PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi. Penyusunan PSAK melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.

1.a.2 Pemahaman Standarisasi
Standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dalam segala situasi. Perbedaan yang terjadi diantara negara-negara tidak diakomodasi dalam standarisasi. Akibatnya, hal tersebut sulit diimplementasikan secara internasional.

1.a.3 Pemahaman Harmonisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standart harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

1.a.4 Pemahaman Konvergensi
Konvergensi merupakan keadaan menuju satu titik pertemuan. Konvergensi IFRS ke PSAK adalah proses penyatuan atau penyelarasan antara IFRS dan PSAK. Menurut Arismunandar (2006, h1), konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam satu titik.
Manfaat Konvergensi IFRS secara umum adalah:
1.      Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
2.      Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
3.      Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
4.      Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
5.      Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
a.       Reklasifikasi antar kelompok surat berharga (securities) dibatasi cenderung dilarang.
b.      Reklasifikasi dari dan ke FVTPL, DILARANG
c.       Reklasifikasi dari L&R ke AFS, DILARANG
d.      Tidak ada lagi extraordinary items

1.b Ruang Lingkup
Dari review yang saya buat, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan diwajibkan menggunakan standar PSAK. Tak terkecuali dalam laporan keuangan Bank Mandiri Persero Tbk, yang dalam penyusunannya menggunakan pedoman Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Diantaranya  PSAK 10 (Revisi 2010), PSAK 13 (Revisi 2011), PSAK 16 (Revisi 2011), PSAK 24 (Revisi 2010), PSAK 30 (Revisi 2011), PSAK 46 (Revisi 2010), PSAK 50 (Revisi 2010), PSAK 53 (Revisi 2010), PSAK 56 (Revisi 2011), PSAK 61, PSAK 63 yang telah diterapkan secara penuh.

1.c Kesimpulan
    Ada dua stategi adopsi PSAK, Big Bang Strategy dan gradual strategy. Namun adopsi yang digunakan di Indonesia adalah gradual strategy, yaitu adopsi IAS yang dilakukan secara bertahap dan PSAK di Indonesia tidak seratus persen sama dengan IAS.  Karena standar pelaporan keuangan di Indonesia belum mengadopsi IAS secara utuh.

Demikian review Adopsi Pola PSAK di Indonesia ini saya tulis pada tanggal 03/05/2014 . Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Daftar Pustaka :
www.bankmandiri.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates