Selasa, 09 Oktober 2012

PENALARAN DEDUKTIF



Tugas Softskill 1

NAMA          : SONNU IZQI
NPM             : 26210649
KELAS          : 3EB17


Pengertian Penalaran Deduktif

Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Metode ini diawali dengan pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain untuk memahami gejala, terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut.

Tiga bagian penting dalam penalaran deduktif: 
1. Premis Mayor
·         2. Premis Minor
·         3. Kesimpulan
    Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

     1.     Menarik Simpulan Secara Langsung
    Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis.
    Misalnya:
    
a.    Semua S adalah P (premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh:
Semua ayam bertelur. (premis)
Sebagian yang bertelur adalah ayam. (simpulan)

b.    Tidak satupun S adalah P. (premis)
Tidak satupun P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Tidak sebuah mobil pun adalah motor. (Premis)
Tidak sebuah motor pun adalah mobil. (Simpulan)

c.    Semua S adalah P. (Premis)  
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
Semua mobil adalah kendaraan beroda empat. (Premis)
Tidak satu pun mobil adalah kendaraan tidak beroda empat. (Simpulan)

d.    Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Semua S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
Tidak satu pun mawar adalah melati. (Premis)
Semua mawar adalah bukan melati. (Simpulan) 

e.    Semua S adalah P.(Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S. (Simpulan)
Contoh :
Semua gajah adalah berbelalai. (Premis)
Tidak satu pun gajah adalah tak berbelalai. (Simpulan)
Tidak satu pun  yang takberbelalai adalah gajah. (Simpulan) 
 

         2.     Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung

Penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Kemudian dari dua premis tersebut menghasilkan sebuah simpulan. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum. Dan yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Untuk menarik simpulan dengan cara ini, kita memerlukan premis yang sifatnya telah diketahui oleh semua orang.

a.    Silogisme Kategorial
Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Silogisme kategorial terjadi dari tiga  proposisi, yaitu :
1. Premis umum : Premis Mayor (My)
2. Premis khusus         : Premis Minor (Mn)
3. Premis simpulan      : Premis Kesimpulan (K)

Contoh silogisme Kategorial :
My  : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn  : Saya adalah mahasiswa
K     : Saya lulusan SLTA


b.    Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis adalah bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My          : Jika tidak ada makanan manusia akan kelaparan
Mn          : Makanan tidak ada
K             : Jadi, Manusia akan Kelaparan

c.    Silogisme Alternatif
Merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh Silogisme Alternatif :
My  : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta
Mn  : Kakak saya berada di Bandung
K     : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta

d.    Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Umumnya, dalam silogisme ini salah satu premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Fenny adalah seorang sarjana.
Jadi, Fenny adalah orang cerdas

 Referensi:
  •  Arifin, E Zaenal dan S Arman Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akkademika Pressindo
  • wikipedia.org
  • google.com






 

 




0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates