Sabtu, 13 November 2010

Manajemen Produksi

Pengertian produksi

Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills) (Assauri, 1978).



Proses produksi

Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh perusahaan. Untuk mewujudkannya, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif.
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi :

1.       Kelangsungan Hidup
a.       Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang. Dalam proses produksi ini, walaupun terjadi perubahan bentuk tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin.Misalnya penggergajian kayu mengubah balok menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).

b.      Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang disesuaikan  dengan keperluan pemesan.

2.      Teknik
§  Proses ekstraktif yaitu  suatu proses pengambilan langsung dari alam
Misalnya  kayu, perikanan, pertambangan.
§  Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
§  Proses Pengubahanyaitu proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
§  Proses Sintetis yaitu proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.




Pengertian manajemen Produksi

 Tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri mungkin tidak akan terjawab tanpa adanya suatu manajemen yang efektif. Oleh karna itu,  Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau menciptakan manfaat yang terdiri atas penambahan manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat tempat atau gabungan di antaranya.
 Manajemen produksi adalah proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang produksi dalam sebuah perusahaan.




Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi memiliki karakteristik:
§  Memiliki tujuan, yakni menghasilkan barang dan jasa.
§  Memiliki kegiatan, yakni proses transformasi
§  Adanya mekanisme yang mengendalikan proses produksi.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka ruang lingkup manajemen dapat dirumuskan :
§   Perencanaan output (peramalan output/penjualan).
§  Perencanaan kapasitas dan bangunan pabrik.
§  Perencanaan tata letak fasilitas dan desain aliran kerja.
§  Perencanaan produksi.
§  Manajemen Persediaan.




Pengambilan Keputusan oleh Manajemen Produksi 

Untuk  mengatur penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.


Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.



Perkembanagan Manajemen Produksi

Perkembangan manajemen produksi terjadi karena beberapa faktor yaitu:

·  Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
Memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lain sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga hal ini akan mengurangi biaya produksi dan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi.

·  Revolusi Industri
merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin dan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi, budaya dan politik. 

·  Perkembangan Teknologi
Mencakup penggunaan komputer, penggunaan robot serta otomatisasi mesin dan alat perkantoran.

   Perkembangan ilmu pengetahuan dan metode kerja
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
  • Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
  • Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik        melalui pengukuran dan analisis ilmiah. 
  • pelatihan pekerja dengan metode baru. 




 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates