Senin, 27 Desember 2010

Bisnis Internasional

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.


Hakikat Bisnis Internasional
Perdagangan internasional merupakan transaksi yang biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”.
Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.


Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Tidak ada negara yang dapat memproduksi sendiri semua jenis barang dan pelayanan yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Sebagian besar negara cenderung melakukan ekspor untuk produk-produk yang dapat mereka produksi dengan cara yang lebih baik atau dengan harga yang lebih murah bila dibandingkan negara lain. Begitupula sebaliknya  mereka akan mengimpor sesuatu yang tidak bisa mereka produksi secara efektif.

Keunggulan Absolut (absolute advantage) terjadi apabila suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan negara lain. Keunggulan absolut sejati jarang sekali terjadi. Pada kenyataannya, keunggulan absulute selalu relatif.

Keunggulan Komparatif (comparative advantage) adalah kemampuan suatu negara untuk memproduksi beberapa produk lebih murah atau lebih baik daripada negara lain.
Contohnya, bila bisnis-bisnis pada suatu negara dapat membuat komputer lebih murah daripada mobil, maka komputer mencerminkan keunggulan komparatif bagi perusahaan-perusahaannya. Amerika Serikat mempunyai keunggulan komparatif dalam industri komputer dan bidang pertanian. Korea Selatan memiliki keunggulan komparatif dibidang manufaktur alat-alat elektronik karena oprasionalnya yang efisien dan juga tenaga kerjanya yang lebih murah. Jadi perusahaan AS mengekspor komputer dan hasil pertanian ke Korea Selatan dan sebaliknya akan mengimpor VCR dan stereo kepada perusahaan–perusahaan AS.

Potensi Pasar Internasional
ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat


Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :

1.    Ekspor Insidentil
Tahap ini terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.

2.      Ekspor Aktif
Setelah tahap pertama terus berkembang hingga terjalin hubungan bisnis uang rutin dan continue bahkan transaksi tersebut semakin lama semakin aktif. Biasanya keaktifan tersebut ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.

3.      Penjualan Lisensi
Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.

4.      Franchising
      Pada tahap ini perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai "Franchisor". Beberapa jenis usaha makanan, restoran, supermarket,fitnes center menggunakan cara seperti ini. 

           Pemasaran di Luar Negeri
Tahap ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi . hal ini dikarnakan perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country).

6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap ini disebut sebagai sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut.


Hambatan dalam memasuki bisnis internasional
·         Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
Suatu negara yang ingin melindungi salah satu cabang industrinya di dalam negeri akan selalu mengenakan tarif bea masuk yang tinggi terhadap masuknya barang-barang hasil industri yang bersangkutan dari negara asing ke negerinya itu. Hal ini wajar karena apabila tidak maka impor barang hasil industri dari negara asing itu akan menyaingi dan kemudian mematikan cabang industri tersebut di dalam negerinya sendiri. Tarif bea masuk tersebut akan diberlakukan sedemikian rupa tingginya sehingga menjadikan harga jual barang-barang yang diimpor itu nanti akan lebih tinggi daripada harga barang tersebut yang dibuat oleh industri di dalam negerinya sendiri itu.

·         Perbedaan sosial dan budaya
Setiap perusahaan yang memiliki rencana untuk menjalankan bisnis di negara lain harus memahami perbedaan antara masyarakat dan budaya negara tersebut dengan negara asalnya. Perbedaan tersebut cukup jelas telihat. Sebagai contoh, perusahaan harus memperhitungkan faktor bahasa dan melakukan pennyesuaian  terhadap pengepakan, tanda dan logo. Pepsi-cola merupakan produk yang sama tidak tergantung apakah dijual di Seapple atau Moscow kecuali untuk penulisan pada botol akan tetapi, produk yang kurang universal menghadapi berbagai kondisi yang menuntut mereka untuk menyesuaikan diri. Contohnya di Thailand, Kentuckey Fried Chicken menyajikan menu bahan-bahan makanan dan jam operasi yang telah disesuaikan dengan budaya di negara tersebut.
Terkadang, bentuk fisik orang yang berbeda-beda juga harus dipertimbangkan. Misalnya rata-rata komsumen Prancis dan Jepang lebih langsing dan pendek daripada konsumen AS. Hal ini dapat menjadi pertimbangan penting apabila bermaksud untuk menjual pakaian di pasar-pasar tersebut.

      Hambatan Operasional
Berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara satu ke negara yang lain.

·         Perbedaan hukum dan politik
1.  Kuota adalah pembatasan dalam jumlah produk dari suatu tipe tertentu yang dapat di impor kedalam suatu negara.
2.  Embargo adalah instruksi pemerintah yang melarang ekspor dan impor suatu produk tertentu atau seluruh produk dari suatu negara tertentu.
3.  Tarif adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang impor. Tarif secara    langsung mempengaruhi harga dengan cara menaikan harga barang-barang impor dengan demikian, konsumen tidak hanya membayar harga produknya tetapi juga termasuk biaya tarif (tariff fee).
4.  Subsidi adalah pembayaran pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing dengan perusahan asing.
5.  Proteksionisme adalah praktek untuk melindungi bisnis domestik dari persaingan pasar bebas.
6.  Hukum kandungan lokal adalah hukum yang menuntut bahwa produk-produk  yang dijual kedalam suatu negara tertentu paling tidak dibuat disana.
7.  Hukum praktik bisnis merupakan undang-undang atau peraturan yang legal dan praktik disatu negara tidak legal di negara lain.
8.  Dumping adalah pratik penjualan suatu produk diluar negeri dengan harga yang  lebih rendah daripada harga di negara asal.


Perusahaan multinasional
Merupakan sebuah perusahaan yang berbasis disatu negara (negara induk) dan memiliki kegiatan produksi dan pemasaran di satu atau lebih negara asing (negara tuan rumah).
Karakteristik perusahaan multinasional :
  •  Membentuk afiliasi di luar negeri
  •  Visi dan strategi yang dimiliki perusahaan bersifat global (mendunia).
  •  Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.
  •   Menempatkan afiliasi di negara-negara maju.
·         
·         
·         
·        Referensi :
1.      Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof Dr Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates